Kamis, 20 Desember 2012

Ada Macan di Botol Susuku


Based on true story
Sesekali jika aku mengunjungi mini market atau pasar swalayan dan melihat produk Milkuat Susu, yang selalu aku ingat adalah adik bungsuku. Ada cerita yang sungguh berbeda tentang adikku itu. Cerita yang mungkin tidak semua orang pernah merasakannya. Aku sebenarnya tak tahu harus memulai dari mana jika harus menceritakannya. Namun akan kucoba memulai ceritanya dari sejak ia lahir.

Baru: Kemasan Botol Tiger Milkuat. Bentuknya yang unik akan menarik hati, dan rasanya yang enak menggoda lidah setiap anak. Foto oleh: Imam Hidayat

           Sebagai anak bungsu, ia mendapat siraman kasih sayang dari keluarga kecilku. Mukanya yang lucu menjadi hiasan baru yang selalu ingin kami lihat setiap bangun pagi. Keluarga kecilku menjadi sangat bahagia karena kelahiran si bungsu.
            Seperti anak kecil pada umumnya, ia senang bukan kepalang pada satu benda. Benda plastik yang menjadi sahabat setiap anak kecil. Ya, benda itu adalah botol susu. Ia begitu menyenangi botol susunya. Saking senangnya, sampai umur 4 tahun ia masih menggunakan botol susu bayinya untuk minum susu formula. Seingatku selama 4 tahun umurnya, hanya sekali ia mengganti botol susunya. Dan botol susunya yang sekarang ini ia gunakan adalah yang kedua. Ibu sudah tahu tabiatnya, ia tak akan mau minum susu jika tak menggunakan botol susu kesayangannya itu.
            Setiap pagi pemandangan yang ada di dapur adalah ibu, si bungsu dan botol susu. Sangat lucu melihat adik kecilku itu duduk dengan sabar memerhatikan ibu menuang susu ke dalam botol susunya di meja makan. Matanya seolah menari mengikuti gerakan tangan ibu. Sering aku tertawa sendiri melihatnya bercumbu dengan botol susu tuanya itu sembari menyedot-nyedot susunya. Pemandangan manis antara seorang ibu dan anak yang sungguh menyegarkan di pagi hari.
Kini ini ia telah berumur 5 tahun, namun tak pernah ia mau sekalipun mengganti botol susunya dengan yang baru, apa lagi menggantinya dengan gelas. Jurus menangis terisak-isak menjadi andalannya. Dan ketika ia menangis, ibu pasti menuruti kemauannya. Jurusnya pun berhasil. Naluri ibu seolah menjadi tameng untuk menyelamatkan kemesraannya dengan botol susunya itu. Jadi, Seolah ada cinta segitiga antara ia, ibu, dan botol susunya.
Bermain: Adik bungsuku yang berumur 5 tahun ketika sedang bermain di pantai pasir putih. Foto oleh: Imam Hidayat
               
               Namun sekarang sudah jauh berbeda, pemandangan indah ketiganya tak lagi pernah terjadi dan tak akan mungkin terjadi lagi. Pembuat susu tak lagi dilakonkan oleh ibu. Ibu meninggal dunia ketika umur si bungsu belum genap 6 tahun. Aku tak pernah menyangka bahwa ibu akan pergi secepat itu. Hal yang paling mengiris hati adalah bahwa adikku masih sangat membutuhkannya. Tak sampai kubendung air mata setiap kali adikku itu bertanya mengapa ibu pergi. Dan tak ada jawaban yang bisa aku ucap, hanya pelukan yang bisa aku berikan pada adik kecilku yang malang itu sebagai jawaban atas pertanyaannya. Air mataku selalu berlomba membasahi pipiku setiap kali melihat wajah adik bungsuku itu. Tangisku pun kerap pecah ketika melihat botol susu tuanya di dapur.
            Aku selalu terisak ketika harus menggantikan peran ibu untuk membuatkannya susu di pagi hari. Selalu terbayang kenangan manis antara Almarhumah Ibu, si bungsu dan botol susunya. Aku begitu rindu dengam kenangan manis di pagi hari itu. Kenangan manis ketika ibu menyuguhkan susu kepada si bungsu.
            Kepergian ibu begitu mengubah semua hal tentang adikku, terlebih terhadap intensitas minum susunya. Semasa ibu hidup, adikku tak pernah sekalipun absen minum susu. Namun, kini ia sudah jarang meminta susu, jikalau pun ia minta, jarang ia menghabiskan susunya. Tidak enak, tidak manis, panas, adalah kata-kata yang sering ia lontarkan ketika meminum susu buatanku. Sungguh menyesal aku tak pernah belajar resep membuat susu ketika ibu masih hidup. Tubuh adik bungsuku pun kini berubah menjadi kurus semenjak kepergian ibu.
Kurus: Foto adikku setelah Ibu meninggal dunia. Tubuhnya menjadi kurus semenjak kepergian ibu. Foto oleh: Imam Hidayat
        
         Hingga umur adikku genap 6 tahun, ia tak pernah lagi ingin minum susu. Saya pun tak pernah lagi membuatkannya susu formula. Namun aku menyadari, umurnya yang masih kecil itu seharusnya harus mendapat asupan gizi yang optimal. Namun, susu yang menjadi ujung tombak penyuplai gizi tak lagi mampu menggoda seleranya. Ya, mungkin rasa susu terbaik baginya hanya susu racikan Ibu.
Kadang sekali-kali kubelikan ia susu kemasan, namun tak satupun ia sukai. Ia lebih memilih minuman bersoda. Namun aku tentu tak ingin memberikannya minuman bersoda, karena tak mengandung gizi sama sekali dan berbahaya bagi anak seumuran dia.
            Setelah berganti-ganti kubelikan susu kemasan, tapi tak ada satupun yang mampu merayu lidahnya. Hingga pada akhirnya, setelah berkali-kali ia mencoba, ia pun menyukai satu produk, yakni susu milkuat coklat kemasan bantal. Ia sangat suka dengan rasa coklat. Hampir setiap hari ia minta dibelikan. Ia menyebutnya Susu Bantal Coklat. Aku sungguh senang, akhirnya ia mau minum susu.
Milkuat Susu kemasan bantal


          Namun, susu milkuat kemasan bantal sulit untuk ia minum sendiri karena ia kesulitan membuka kemasannya, apa lagi harus menusukkan pipet sendiri. Sehingga aku selalu menuangkan milkuat susunya ke dalam gelas. Aku sebenarnya ingin menggunakan botol susu tuanya, namun aku urungkan. Aku tak ingin ia sedih karena mengingat ibu, terlebih aku tak siap menjawab pertanyaannya jika menanyakan mengapa ibu pergi. Jadi, botol susunya aku bangkucadangkan dan menggantinya dengan pemain baru, gelas.
             Namun kini yang membuat aku senang adalah Milkuat telah merilis kemasan baru. Kemasan yang sebenarnya telah lama aku tunggu: "Kemasan Botol". Dan yang paling membuat aku senang, bentuk botolnya begitu kreatif yakni berbentuk wajah harimau, maskot Milkuat. Pasti adikku akan sangat senang melihatnya. 


Milkuat Susu Puls dengan kemasan Botol Tiger
          
                Ketika aku memberinya Susu Milkuat Botol Tiger, wajahnya begitu sumringah. Tangannya merekah menyambut milkuat coklat kesukaannya dalam kemasan baru itu. Dengan kemasan Botol Tiger itu, kini ia dengan mudah meminumnya sendiri. Ia pun terlihat lucu ketika berusaha menggunakan pipet sendiri. Aku senang ia mendapatkan botol susu baru yang akan menjadi sahabat barunya. Apa lagi dengan kandungan susu Milkuat yang bergizi, aku berharap ia tak akan kekurangan suplai gizi lagi. Dan badannya yang kurus segera kembali seperti semula ketika ia tak kekurangan suplai gizi, sekaligus suplai kasih sayang seorang ibu. Biar aku yang mengisi kekurangan kasih sayang itu, meski kasih seorang kakak tak akan bisa menyamai kasih sayang Ibu.
            Namun, pernah sekali adik bungsuku itu membuatku menangis sejadi-jadinya ketika ia membawa susu Milkuatnya ke makam ibu. Ia belum paham jelas tentang arti meninggal dunia, yang ia tahu kini ibunya tinggal di dalam kubur. Kuingat sangat jelas saat itu. Ia duduk di sebelah kuburan ibu sambil menyedot susu Milkuatnya lalu berbicara pada kuburan ibu seolah ia melihat ibu.
“Ma, ada macan di botol susuku,” ucapnya dengan lugu.
“Isinya susu coklat. Enak,” ucapnya lagi.
Seketika air mataku menetes. Ku tahan tangisku namun tak berhasil. Aku terisak melihat tingkah adikku itu. Dengan tangisku yang terisak, kudekati adik kesayanganku itu lalu mengusap kepalanya. Kutatap matanya dengan tatapan nanar. Lalu kuraih tubuhnya dan kupeluk erat. Air mataku semakin deras, isakku semakin jadi. Ia bingung melihatku menangis. Di tengah tangisanku, kupandangi kubur Ibu.
            “Bu, akan kujaga baik-baik adikku untukmu. Aku dan Ayyub selalu menyayangimu, dimana pun engkau berada. Bagaimana kabarmu Bu ? Adakah engkau merindukan kami di sana ? Kami disini begitu merindukan semua hal tentang dirimu,” bisikku dalam hati, dan kurasa air mataku berlari di sekujur pipiku. Kupeluk adikku bungsuku, lalu kupanjatkan doa untuk ibuku tercinta.


            Kupersembahkan untuk adikku, Salahuddin Al Ayyubi dan Almarhumah Ibu Juara Satu Seluruh Dunia, Nursidah. Semoga beliau diterima di sisi-Nya !


63 komentar:

  1. Terima kasih sudah ikut berpartisipasi di lomba blog #tigermilkuat di VIVAlog. Untuk tahapan berikutnya silahkan kirim data diri, alamat tempat tinggal, dan no telpon yang bisa dihubungi ke alamat email yang tertera dibawah.

    Terima kasih,
    VIVAlog
    eko.nugroho@viva.co.id

    NB: Link URL blognya

    BalasHapus
  2. Hem ane sampai netesin air mata bacanya....semoga sukses lombanya Gan...

    BalasHapus
  3. Terenyuhhh, terharuu. hanya bisa terisak saat membacanya. terima kasih atas tulisan yg mengharu biru ini.
    Turut mendoakan ibu ta'...
    "Allohummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu 'anha" Aminnn...

    BalasHapus
  4. saya terharu gan.... semoga perjuangan agan tidak akan sia-sia

    BalasHapus
  5. yang kemasan biasa berpengawet kak.. heheh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yah, semua susu saat ini berpengawet. Tp kan bisa diminimalisir dengan banyak minum air putih ! hehehehe

      Hapus
  6. Cerita.a bagus! Sangat.menyentuh! Seakan bsa ngerasain posisi si pelaku..
    Sampe nangis tiap baca kalimat yg menyiratkn si pelaku meneteskn air mata..

    BalasHapus

  7. Kisah sangat Mengaru Biru...perjuangan Ibu mmg tidak ada tandingannya ya...

    Kisah ini dominan Kisah Ibu...air mata menetes membasahi keyboard

    Hmmm Mantap surantap..top top markotop Gan...

    wah..banyak juga produk Placement nya ya..

    BalasHapus
  8. baut saya tiiit...tiiit...tiiit
    http://achankaveiro.blogspot.com/#uds-search-results

    BalasHapus
  9. Great story. Kisah ini cocok untuk dishare pada hari Ibu besok.

    BalasHapus
  10. the story is cool and interesting. I even had to struggled to hold off the tears as must hear the word "MOTHER". I understand you feel brother. but the way we differ with the intention and the same purpose-as long as our intention is straight. Mantap

    BalasHapus
  11. superr sekali....
    kebetulan adikku 4 tahun 22 desember nanti.
    ceritamu bro,....
    meringis-ringis hatiku...

    BalasHapus
  12. semua yang berasal dari hati akan sampai ke hati. itu kekuatan tulisannya imam.Zmangat

    BalasHapus
  13. assalm...
    subhanallah cerita real tapi sungguh menggugah hati kak. Semoga adiknya tumbuh mnjadi anak shaleh dan sukses sprti kakaknya. :)

    BalasHapus
  14. Cerita yang luar biasa sodara..
    Tetap semnagat dan titip salam sama adikmu..
    Semoga kelak adik mu bisa spertimu bahkan lebih..


    Nnti kapan2, sya belikan adikmu susu milkuat. hehe
    Ditunggu karya luar biasa selanjutnya sodara..

    BalasHapus
  15. Selalu suka dengan tulisan-tulisanmu mam.. Suksesss yah...

    BalasHapus
  16. Selalu suka dengan tulisan-tulisanmu mam.. Suksesss yah...

    BalasHapus
  17. Sungguh sebuah karya yg keluar dr hati. Tak heran dapat menngikat hati para pembaca. Sukses bung, tulisanmu sungguh apik dan lain dr yg lain. Salam buat adikmu itu. Dr sahabatmu, Dahri.

    BalasHapus
  18. Subhanallah . . . Sy kira kamu ttp kan brtahan dgn gaya penulisan yg dataisme. Hehehehe, ternyata kamu bisa mengubah gaya menulismu dgn gaya brtutur dr hati. Dan tulisan prtama mu ini, sungguh , sungguh mengharukan. Sebuah master piece dr Imam Hidayat. Sungguh luar biasa ! Tulisan ini layak diterbitkan !

    BalasHapus
  19. SUBHANALLAH,, kish yg tak sekedar membuat trahru tp jg Sgt memberi motivasi,,. Membuatq bertekad.. Akan menjadi kakak yg baik bgi adik2q.. tapi sayangnya aku gak punya adik :(

    Buat Penulis, Lanjutkan & sukses yak.. smoga niat baik sang penulis dpt m'bwanya mmnangkan lomba dan memenangkan hati para pmbca (y)

    BalasHapus
  20. MANTAP....
    SUPERRR SEKALI Parner...
    Sederhana tpi luar biasa seperti orang yang menulis sederhana orangnya tpi keryanya LUAR BIASA...

    BalasHapus
  21. Bismillah..pantas kuurungkan niatQ sehari untuk membaca tulisanmu yang satu ini...mengurungkan hati, mengumpulkan energi dulu...karena sudah yakin, tulisan ini akan membawaQ ke 13 tahun silam...anak kecil tidak akan pernah bisa dibohongi,,untung adekmu sabar imam, menyerah dengan satu jawaban, entah dia mengerti ataupun tidak...dan pada saatnya nanti dia mengerti arti sesungguhnya kehilangan, semoga kesabaran selalu ada bersamanya...jaga kesabaran dan kesetiaan yang sudah melekat dalam jiwanya adekmu,,mungkin ibumu tahu, bahwa hidupnya tak lama lagi..dia sematkan "kesabaran" bagi si bungsu menunggu ibunya menyiapkan susu buatnya di pagi hari,,,dia tanamkan "Kesetiaan" untuk tidak mudah berpaling dari susu buatan ibunya...*Jasmine-ar rayyan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sungguh komentarmu membuatku mati rasa. Komentarmu betul2 brkualitas. Terima kasih atas letupan semangatx !

      Hapus
  22. d'last... nda salah pilih brand mas bro...."Kuat dan cerdas_ milkuat"...semoga adeknya di"kuatkan" hatinya....dan imam selalu "cerdas" memilihkan yang terbaik buat adeknya *JAR :)*

    BalasHapus
  23. Kalimatnya ringan, tapi isi dari tulisan ini membuat air mataku kluar ingin membacanya. keren kak, sukses:)

    BalasHapus
  24. secara konsep bagus sX,, tapi perlu diminimalisir penggunaan bahasa yg kesanx terlalu mendramatisir,,gunakan bhsa yg sderhana sj tp maknax dpt tersampaikan. overall,,, very great

    BalasHapus
  25. ikut terharu dan trenyuh membaca kisah ini smoga bisa jadi inspirasi bagi sma orang.

    BalasHapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  27. mengesankan ...
    sempat meneteskan air mata ..
    sukses bro ^_^

    BalasHapus
  28. Ceritanya bagus. Tapi, endingnya seperti terburu-buru, lebih dapat fell_nya yang "Seribu Botol".
    I think it :)

    BalasHapus
  29. Sungguh cerita yang sangat real dan dapat dinikmati oleh para pembacanya. Setelah membaca karya-karyamu, saya merasa mendapatkan letupan semangat untuk belajar menulis sebagus ini mam. Semoga kelak kau akan menjadi penulis yang terkenal dan mampu menggugah hati setiap orang dengan karya-karyamu berikutnya.

    BalasHapus
  30. pemilihan kata2nya sangat enak dibaca..
    kontennya juga sangat bagus menurut saya, yg berkisar ttg dinamika kehidupan (kehidupan dan kematian)
    tetapi alangkah indahnya akhi, jika akhi menyelipkan sudut2 pandang keagamaan yang dibingkai dengan teknik2 pemilihan kata yg enak dibaca tadi..
    sehingga ketika org membaca isi blog, paling tidak ada suatu konsep yg bisa mengakar ke hati.. konsep yg membuat org berkata dalam hati dengan ikhlas, "iya ya, kehidupan itu singkat, Allah memberi kehidupan hanya sebagai pinjaman, dan kita harus mempertanggungjawabkannya dengan maksimal. Sungguh murka Allah sangat besar atas org2 yg lalai dlm hidupnya"...

    kira2 itu dr saya.. :)

    BalasHapus
  31. Subhanallah skali kak,,inpiring people banget,,saya pun ikut mendoakan kepergian beliau agar diterima di Sisi-Nya terbaik dan adik bungsux kk,si Ayyub bisa makin kuat dan tdk cengeng,,n botol susu yg ad macanx koleksi yg baxk ya biar bs dijual,,ntar insyaAllah sya beli,hehehe,,afwan..Dari Khaerunnisa Asikin,,hehe sy blum buat blog,,,pernah sih buat tp jrang nge-upload

    BalasHapus
  32. :) semoga ini bisa jd motivasi bagi yg lain.. menceritakan tentang hidup kita bahkan keluarga kita ke org lain hingga dapat menyentuh hati pembaca/pendengar itu tdk mudah.. sukses buat kamu, Imam.. dan sehat slalu buat adikmu dan keluargamu.. mereka pasti bangga (y)

    Salam hangat dari Hana ^_^ heheehee

    BalasHapus
  33. kereen...membuat saya menjadi termotivasii,,
    tak bisa dipungkiri dengan bacaan seperti.. ini bisa membuat orang lebih terinspirasi dan termotivasi lagi untuk kedepannya..
    hehhehe... :)

    BalasHapus
  34. subhanallah,,, buah tangan yg bgitu mnggugah hati pembaca.x.
    tak sanggup mnahan tetesan air mata saat m'baca.x
    smoga adikmu mnjadi seseorng yg mampu m'banggakan orng Tua.x sprti anda..

    BalasHapus
  35. terharuh n terenyuh m'baca kisah inspiratif ini..

    BalasHapus
  36. inspiratif...
    sy sngt suka dg ciri kesederhanaannya...
    next karya.. mungkin bagus ada kiasannya jg...

    BalasHapus
  37. keren nih kak kalo bsa jdi film. Akan lbh byk org yg mengerti betapa pentingnya kehadiran seorang ibu. :) salam sukses mulia buat para Ibu tanpa lelah memberikan cinta dan kasihnya:)loveyoumam:*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Wah, kenapa komentarnya di hapus Imam ? Wah, wah ! Ada yg bilang love sama penulis nih ?

      Hapus
  38. Rasanya tidak bisa,, untuk saya tidak meninggalkan kesan.. dan pesan dalam tulisan seindah ini!!!

    Subhanallah..

    Semoga Almarhum Ibu dsna,, bisa dengan tenang dalam dekapan-Nya! karena beliau mempunyai seorang anak (Anda) yang dengan sekuat jiwa menjaga dan merawat (titipan Yang Maha Kuasa) kepada beliau dengan sepenuh kasih sayang!

    Dan semoga adik Anda,, kelak menjadi seorang pria dewasa yang Gagah Berani, berjalan dijalan kebenaran.. !!!

    BalasHapus
  39. thanks kak imam sudah membuat tulisan ini, thanks sudah berbagi kisah inspiratif. dari tulisan dan kisah nyata ini banyak yang bisa saya ambil sebagi hikmah dan pembeljaran hidup, tentang keikhlasan, kasih sayang, dan semangat yang tiada henti. semoga ibuk diberi kemudahan oleh ALLAH SWT, diterima amal ibadah dan kebaikannya, semoga adik kak imam juga selalu sehat tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara ini, begitu juga bagi kak imam semoga menjdi anak skligus kakk yang baik dalam segala hal, amin yarabbal alamin, semog kita bisa beljara dari bnyak hal. :) salam semangat!

    BalasHapus
  40. ASsalamu alaikum saudaraku .Tulisannya sungguh menyentuh hati. Sempat mata ini meneteskan air mata. Skrg alm.tante sida sudah tenang dsana, apalagi melihat putranya berprestasi membawa harum nama kluarga , kmpus dn negara . jgn patah semangat kali , teruslah berkarya , kmi sllu mnspport. Imam hidayat inspirasiku :) . Salam sm smuanya. wahyu

    BalasHapus
  41. cerita yg sungguh luar biasa, bisa membuat hati menjadi tersentuh.....ditunggu karya-karya yg lainnya ya....!!! semangat berprestasi

    BalasHapus
  42. sungguh inspiratif dan menyentuh. layak jd juara.

    BalasHapus
  43. Saya sebelumnya sempat mau ikut lomba blog ini, syang deadlinenya sudah lewat. ya Goodluck lah, sp tw bisa dpt Samsung galaxy Note II,...

    BalasHapus
  44. ada label juara dari postingannya berow.. nice, inspiratiflah..

    BalasHapus
  45. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk Imamuhidate dan keluarganya. Amin, Ya Rabbal Alamin.

    BalasHapus
  46. Subhanallah skali tulisannya imam :)
    Pilihan katanya pas, enak dibaca, dan bisa bikin si pembaca serasa ada di TKP. hahahaha

    In my mind, nyaris perfect!
    Ada sdkit saja yang kurang enak dlihat, tapi sy jg blm tau yang slaha mana, yang bener jg yg mana..

    Tanda tanya setelah kalimat itu, setau saya setelah kata terakhir itu nda ada spasix.
    Menger?

    Ah, imam! efek "WAJIB KOMENTAR" mii ini..

    Keep spirit for ur life, bro!
    I believe, u can be the best for ur young brother.

    Harapan besar saya, suatu saat nanti kalo ademu sudah besar, dia bisa berdiri di sebuah ruangan mewah sambil teriak, "Woiii.. ini kakak gue lagi launching buku terbarunya loh!".

    Hahahah.. Asek.. :p

    BalasHapus
  47. Kisah yang sangat inspiratif membuat haru dan sangat menyentuh. Memberikan kesan betapa peran soerang ibu tak akan teergantikan. Ibu yang terkadang melakukan suatu tindakan yang tidak terpikir ataupun tindakan ibu yang kadang kurang kita mengerti maksud dan makna. Namun dibalik tindakan ibu tersebut akan menghasilkan suatu makna yang kemudian kita mengerti sesaat setelah kita berada jauh dari Ibu. Hal tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat ke depannya. Sebab ibu mempunyai kepekaan dan naluri yang kuat.
    Sukses slalu ya Kak... :)
    God Bless You n di tunggu lagi tulisan2ny...

    BalasHapus
  48. Salut! Tulisan yang sangat inspiratif sekaligus mendidik. Saya sungguh terharu membaca cerita ini.

    Cerita yang benar-benar nyata dan dikupas memang dari hati. Pengen rasanya ketemu orangnya langsung dan belajar menulis dari hati dengan tulisan yang begitu brilian. Good Luck :)

    BalasHapus
  49. Terharu : ' )
    nice, nice, nice :'D

    BalasHapus
  50. Bagus ceritanya, mf y klw q coment bahasanya. ada beberapa kata menurutq janggal dan seperti tidak nyambung. I2 masukan bukannya menganggap jelek.... Semangat semoga menjadi lebih baik frend,,,,,, amin

    BalasHapus
  51. cerita yang mengharu biru! tetap semangat Imam!_ Syahrir FLP UNHAS

    BalasHapus
  52. terlalu menyesakkan dada...

    salut untuk almarhumah Ibu.

    BalasHapus

  53. Dear, Imamuhidate

    Saya putri dari VIVAlog, Sehubungan dengan pemenang 10 Nominasi Milkuat, saya meminta alamat lengkap dan di kirim melalui email: putri.megasari@viva.co.id agar dapat di proses dengan cepat untuk pengambilan hadiah, ari pihak kami akan mendiskualifikasi jika tidak ada tanggapan, batas waktu pengiriman data s/d 2 Februari 2013. Terima Kasih :)

    BalasHapus