Based on true story
Sesekali jika aku mengunjungi mini market atau pasar swalayan dan melihat produk Milkuat
Susu, yang selalu aku ingat adalah adik bungsuku. Ada
cerita yang sungguh berbeda tentang adikku itu. Cerita yang mungkin tidak semua
orang pernah merasakannya. Aku sebenarnya tak tahu harus memulai dari mana jika harus
menceritakannya. Namun akan kucoba memulai ceritanya dari sejak ia lahir.
Baru: Kemasan Botol Tiger Milkuat. Bentuknya yang unik akan menarik hati, dan rasanya yang enak menggoda lidah setiap anak. Foto oleh: Imam Hidayat |
Sebagai anak bungsu, ia
mendapat siraman kasih sayang dari keluarga kecilku. Mukanya yang lucu menjadi hiasan
baru yang selalu ingin kami lihat setiap bangun pagi. Keluarga kecilku menjadi sangat bahagia
karena kelahiran si bungsu.
Seperti anak kecil pada umumnya, ia senang bukan kepalang
pada satu benda. Benda plastik yang menjadi sahabat setiap anak kecil. Ya,
benda itu adalah botol susu. Ia begitu menyenangi botol
susunya. Saking
senangnya, sampai umur 4 tahun ia masih menggunakan botol susu bayinya untuk minum susu
formula. Seingatku selama 4 tahun umurnya, hanya sekali
ia mengganti botol susunya. Dan botol susunya yang sekarang ini ia gunakan
adalah yang kedua. Ibu sudah tahu tabiatnya, ia tak akan mau
minum susu jika tak menggunakan botol susu kesayangannya itu.
Setiap pagi pemandangan yang ada di dapur adalah ibu, si
bungsu dan botol susu. Sangat lucu melihat adik kecilku itu duduk dengan sabar
memerhatikan ibu menuang susu ke dalam botol susunya di meja makan. Matanya
seolah menari mengikuti gerakan tangan ibu. Sering aku tertawa sendiri
melihatnya bercumbu dengan botol susu tuanya itu sembari menyedot-nyedot
susunya. Pemandangan manis antara seorang ibu dan anak yang sungguh menyegarkan
di pagi hari.
Kini
ini ia telah berumur 5 tahun, namun tak pernah ia mau sekalipun mengganti botol susunya
dengan yang baru, apa lagi menggantinya dengan gelas. Jurus menangis
terisak-isak menjadi andalannya. Dan ketika ia menangis, ibu pasti menuruti
kemauannya. Jurusnya pun berhasil. Naluri ibu seolah menjadi tameng untuk
menyelamatkan kemesraannya dengan botol susunya itu. Jadi, Seolah ada cinta
segitiga antara ia, ibu, dan botol susunya.
Bermain: Adik bungsuku yang berumur 5 tahun ketika sedang bermain di pantai pasir putih. Foto oleh: Imam Hidayat |
Namun sekarang sudah jauh
berbeda, pemandangan indah ketiganya tak lagi pernah terjadi dan tak akan
mungkin terjadi lagi. Pembuat susu tak lagi dilakonkan oleh ibu. Ibu
meninggal
dunia ketika
umur si bungsu belum genap 6 tahun. Aku tak pernah
menyangka bahwa ibu akan pergi secepat itu. Hal yang paling mengiris hati adalah
bahwa adikku masih sangat membutuhkannya. Tak sampai kubendung air mata setiap
kali adikku itu bertanya mengapa ibu pergi. Dan tak ada jawaban yang bisa aku
ucap, hanya pelukan yang bisa aku berikan pada adik kecilku yang malang itu
sebagai jawaban atas pertanyaannya. Air mataku selalu berlomba membasahi pipiku setiap kali melihat wajah
adik bungsuku itu. Tangisku pun kerap pecah ketika melihat botol susu tuanya di
dapur.
Aku selalu terisak ketika harus menggantikan peran ibu
untuk membuatkannya susu di pagi hari. Selalu terbayang kenangan manis antara
Almarhumah Ibu, si bungsu dan botol susunya. Aku begitu rindu dengam
kenangan manis di pagi hari itu. Kenangan manis ketika ibu menyuguhkan
susu kepada si bungsu.
Kepergian ibu begitu mengubah
semua hal tentang adikku,
terlebih terhadap intensitas minum susunya. Semasa
ibu hidup, adikku
tak pernah sekalipun absen minum susu. Namun, kini ia sudah jarang meminta
susu, jikalau pun ia minta, jarang ia menghabiskan susunya. Tidak enak, tidak
manis, panas, adalah kata-kata yang sering ia lontarkan ketika meminum susu
buatanku. Sungguh menyesal aku tak pernah belajar resep membuat susu ketika ibu
masih hidup. Tubuh adik bungsuku pun kini berubah menjadi kurus semenjak
kepergian ibu.
Kurus: Foto adikku setelah Ibu meninggal dunia. Tubuhnya menjadi kurus semenjak kepergian ibu. Foto oleh: Imam Hidayat |
Hingga umur adikku genap 6
tahun, ia tak pernah lagi ingin minum susu. Saya pun tak pernah lagi
membuatkannya susu formula. Namun aku menyadari, umurnya yang masih kecil itu
seharusnya harus mendapat asupan gizi yang optimal. Namun, susu yang menjadi
ujung tombak penyuplai gizi tak lagi mampu menggoda seleranya. Ya, mungkin rasa
susu terbaik baginya hanya susu racikan Ibu.
Kadang
sekali-kali kubelikan ia susu kemasan, namun tak satupun ia sukai. Ia lebih
memilih minuman bersoda. Namun aku tentu tak ingin memberikannya minuman
bersoda, karena tak mengandung gizi sama sekali dan berbahaya bagi anak
seumuran dia.
Setelah berganti-ganti kubelikan susu kemasan, tapi
tak ada satupun yang mampu merayu lidahnya. Hingga pada akhirnya,
setelah berkali-kali ia mencoba, ia pun menyukai satu produk, yakni
susu milkuat coklat kemasan bantal. Ia sangat suka dengan rasa coklat. Hampir
setiap hari ia minta dibelikan. Ia menyebutnya Susu Bantal Coklat. Aku sungguh
senang, akhirnya ia mau minum susu.
Milkuat Susu kemasan bantal |
Namun, susu milkuat kemasan
bantal sulit untuk ia minum sendiri karena ia kesulitan membuka kemasannya, apa
lagi harus menusukkan pipet sendiri. Sehingga aku selalu menuangkan milkuat
susunya ke dalam gelas. Aku sebenarnya ingin menggunakan botol susu tuanya,
namun aku urungkan. Aku tak ingin ia sedih karena mengingat ibu, terlebih aku
tak siap menjawab pertanyaannya jika menanyakan mengapa ibu pergi. Jadi, botol
susunya aku bangkucadangkan dan menggantinya dengan pemain baru, gelas.
Namun kini yang membuat aku senang adalah Milkuat telah merilis kemasan
baru. Kemasan yang sebenarnya telah lama aku tunggu: "Kemasan Botol".
Dan yang paling membuat aku senang, bentuk botolnya begitu kreatif yakni
berbentuk wajah harimau, maskot Milkuat. Pasti adikku akan sangat senang
melihatnya.
Milkuat Susu Puls dengan kemasan Botol Tiger |
Ketika aku memberinya Susu
Milkuat Botol Tiger, wajahnya begitu sumringah. Tangannya merekah
menyambut milkuat coklat kesukaannya dalam kemasan baru itu. Dengan kemasan
Botol Tiger itu, kini ia dengan mudah meminumnya sendiri. Ia pun terlihat lucu
ketika berusaha menggunakan pipet sendiri. Aku senang ia mendapatkan botol susu
baru yang akan menjadi sahabat barunya. Apa lagi dengan kandungan susu Milkuat
yang bergizi, aku berharap ia tak akan kekurangan suplai gizi lagi.
Dan badannya yang kurus segera kembali seperti semula ketika ia tak kekurangan
suplai gizi, sekaligus suplai kasih sayang seorang ibu. Biar aku yang mengisi
kekurangan kasih sayang itu, meski kasih seorang kakak tak akan bisa menyamai
kasih sayang Ibu.
Namun, pernah sekali adik bungsuku itu membuatku menangis
sejadi-jadinya ketika ia membawa susu Milkuatnya ke makam ibu. Ia belum
paham jelas tentang arti meninggal dunia, yang ia tahu kini ibunya tinggal di dalam kubur.
Kuingat sangat jelas saat itu. Ia duduk di sebelah kuburan ibu sambil menyedot
susu Milkuatnya lalu berbicara pada kuburan ibu seolah ia melihat ibu.
“Ma,
ada macan di botol susuku,” ucapnya dengan lugu.
“Isinya susu coklat. Enak,” ucapnya lagi.
Seketika
air mataku menetes. Ku tahan tangisku namun tak berhasil. Aku terisak melihat
tingkah adikku itu. Dengan tangisku yang terisak, kudekati adik kesayanganku
itu lalu mengusap kepalanya. Kutatap matanya dengan tatapan
nanar. Lalu kuraih tubuhnya dan kupeluk erat. Air mataku semakin deras, isakku
semakin jadi. Ia bingung melihatku menangis. Di tengah tangisanku, kupandangi
kubur Ibu.
“Bu, akan kujaga baik-baik adikku untukmu. Aku dan Ayyub
selalu
menyayangimu, dimana pun engkau berada. Bagaimana kabarmu Bu ?
Adakah engkau merindukan kami di sana ? Kami disini begitu merindukan semua hal
tentang dirimu,”
bisikku dalam hati, dan kurasa air mataku
berlari di sekujur pipiku. Kupeluk adikku bungsuku, lalu kupanjatkan doa
untuk ibuku tercinta.
Kupersembahkan untuk adikku, Salahuddin Al Ayyubi dan
Almarhumah Ibu Juara Satu Seluruh Dunia, Nursidah. Semoga beliau
diterima di sisi-Nya !
Terima kasih sudah ikut berpartisipasi di lomba blog #tigermilkuat di VIVAlog. Untuk tahapan berikutnya silahkan kirim data diri, alamat tempat tinggal, dan no telpon yang bisa dihubungi ke alamat email yang tertera dibawah.
BalasHapusTerima kasih,
VIVAlog
eko.nugroho@viva.co.id
NB: Link URL blognya
Hem ane sampai netesin air mata bacanya....semoga sukses lombanya Gan...
BalasHapusTerenyuhhh, terharuu. hanya bisa terisak saat membacanya. terima kasih atas tulisan yg mengharu biru ini.
BalasHapusTurut mendoakan ibu ta'...
"Allohummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu 'anha" Aminnn...
saya terharu gan.... semoga perjuangan agan tidak akan sia-sia
BalasHapusyang kemasan biasa berpengawet kak.. heheh :D
BalasHapusyah, semua susu saat ini berpengawet. Tp kan bisa diminimalisir dengan banyak minum air putih ! hehehehe
HapusCerita.a bagus! Sangat.menyentuh! Seakan bsa ngerasain posisi si pelaku..
BalasHapusSampe nangis tiap baca kalimat yg menyiratkn si pelaku meneteskn air mata..
BalasHapusKisah sangat Mengaru Biru...perjuangan Ibu mmg tidak ada tandingannya ya...
Kisah ini dominan Kisah Ibu...air mata menetes membasahi keyboard
Hmmm Mantap surantap..top top markotop Gan...
wah..banyak juga produk Placement nya ya..
baut saya tiiit...tiiit...tiiit
BalasHapushttp://achankaveiro.blogspot.com/#uds-search-results
Great story. Kisah ini cocok untuk dishare pada hari Ibu besok.
BalasHapusthe story is cool and interesting. I even had to struggled to hold off the tears as must hear the word "MOTHER". I understand you feel brother. but the way we differ with the intention and the same purpose-as long as our intention is straight. Mantap
BalasHapussuperr sekali....
BalasHapuskebetulan adikku 4 tahun 22 desember nanti.
ceritamu bro,....
meringis-ringis hatiku...
semua yang berasal dari hati akan sampai ke hati. itu kekuatan tulisannya imam.Zmangat
BalasHapusLuar biasa komentar ta kak. Sukran katsiran !
Hapusassalm...
BalasHapussubhanallah cerita real tapi sungguh menggugah hati kak. Semoga adiknya tumbuh mnjadi anak shaleh dan sukses sprti kakaknya. :)
Cerita yang luar biasa sodara..
BalasHapusTetap semnagat dan titip salam sama adikmu..
Semoga kelak adik mu bisa spertimu bahkan lebih..
Nnti kapan2, sya belikan adikmu susu milkuat. hehe
Ditunggu karya luar biasa selanjutnya sodara..
Selalu suka dengan tulisan-tulisanmu mam.. Suksesss yah...
BalasHapusSelalu suka dengan tulisan-tulisanmu mam.. Suksesss yah...
BalasHapusSungguh sebuah karya yg keluar dr hati. Tak heran dapat menngikat hati para pembaca. Sukses bung, tulisanmu sungguh apik dan lain dr yg lain. Salam buat adikmu itu. Dr sahabatmu, Dahri.
BalasHapusSubhanallah . . . Sy kira kamu ttp kan brtahan dgn gaya penulisan yg dataisme. Hehehehe, ternyata kamu bisa mengubah gaya menulismu dgn gaya brtutur dr hati. Dan tulisan prtama mu ini, sungguh , sungguh mengharukan. Sebuah master piece dr Imam Hidayat. Sungguh luar biasa ! Tulisan ini layak diterbitkan !
BalasHapusTerharu T.T
BalasHapustapii keren kak !!
SUBHANALLAH,, kish yg tak sekedar membuat trahru tp jg Sgt memberi motivasi,,. Membuatq bertekad.. Akan menjadi kakak yg baik bgi adik2q.. tapi sayangnya aku gak punya adik :(
BalasHapusBuat Penulis, Lanjutkan & sukses yak.. smoga niat baik sang penulis dpt m'bwanya mmnangkan lomba dan memenangkan hati para pmbca (y)
MANTAP....
BalasHapusSUPERRR SEKALI Parner...
Sederhana tpi luar biasa seperti orang yang menulis sederhana orangnya tpi keryanya LUAR BIASA...
Andi Ibnu Habib
BalasHapusBismillah..pantas kuurungkan niatQ sehari untuk membaca tulisanmu yang satu ini...mengurungkan hati, mengumpulkan energi dulu...karena sudah yakin, tulisan ini akan membawaQ ke 13 tahun silam...anak kecil tidak akan pernah bisa dibohongi,,untung adekmu sabar imam, menyerah dengan satu jawaban, entah dia mengerti ataupun tidak...dan pada saatnya nanti dia mengerti arti sesungguhnya kehilangan, semoga kesabaran selalu ada bersamanya...jaga kesabaran dan kesetiaan yang sudah melekat dalam jiwanya adekmu,,mungkin ibumu tahu, bahwa hidupnya tak lama lagi..dia sematkan "kesabaran" bagi si bungsu menunggu ibunya menyiapkan susu buatnya di pagi hari,,,dia tanamkan "Kesetiaan" untuk tidak mudah berpaling dari susu buatan ibunya...*Jasmine-ar rayyan*
BalasHapusSungguh komentarmu membuatku mati rasa. Komentarmu betul2 brkualitas. Terima kasih atas letupan semangatx !
Hapusd'last... nda salah pilih brand mas bro...."Kuat dan cerdas_ milkuat"...semoga adeknya di"kuatkan" hatinya....dan imam selalu "cerdas" memilihkan yang terbaik buat adeknya *JAR :)*
BalasHapusKalimatnya ringan, tapi isi dari tulisan ini membuat air mataku kluar ingin membacanya. keren kak, sukses:)
BalasHapussecara konsep bagus sX,, tapi perlu diminimalisir penggunaan bahasa yg kesanx terlalu mendramatisir,,gunakan bhsa yg sderhana sj tp maknax dpt tersampaikan. overall,,, very great
BalasHapusikut terharu dan trenyuh membaca kisah ini smoga bisa jadi inspirasi bagi sma orang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmengesankan ...
BalasHapussempat meneteskan air mata ..
sukses bro ^_^
Ceritanya bagus. Tapi, endingnya seperti terburu-buru, lebih dapat fell_nya yang "Seribu Botol".
BalasHapusI think it :)
Sungguh cerita yang sangat real dan dapat dinikmati oleh para pembacanya. Setelah membaca karya-karyamu, saya merasa mendapatkan letupan semangat untuk belajar menulis sebagus ini mam. Semoga kelak kau akan menjadi penulis yang terkenal dan mampu menggugah hati setiap orang dengan karya-karyamu berikutnya.
BalasHapuspemilihan kata2nya sangat enak dibaca..
BalasHapuskontennya juga sangat bagus menurut saya, yg berkisar ttg dinamika kehidupan (kehidupan dan kematian)
tetapi alangkah indahnya akhi, jika akhi menyelipkan sudut2 pandang keagamaan yang dibingkai dengan teknik2 pemilihan kata yg enak dibaca tadi..
sehingga ketika org membaca isi blog, paling tidak ada suatu konsep yg bisa mengakar ke hati.. konsep yg membuat org berkata dalam hati dengan ikhlas, "iya ya, kehidupan itu singkat, Allah memberi kehidupan hanya sebagai pinjaman, dan kita harus mempertanggungjawabkannya dengan maksimal. Sungguh murka Allah sangat besar atas org2 yg lalai dlm hidupnya"...
kira2 itu dr saya.. :)
Subhanallah skali kak,,inpiring people banget,,saya pun ikut mendoakan kepergian beliau agar diterima di Sisi-Nya terbaik dan adik bungsux kk,si Ayyub bisa makin kuat dan tdk cengeng,,n botol susu yg ad macanx koleksi yg baxk ya biar bs dijual,,ntar insyaAllah sya beli,hehehe,,afwan..Dari Khaerunnisa Asikin,,hehe sy blum buat blog,,,pernah sih buat tp jrang nge-upload
BalasHapus:) semoga ini bisa jd motivasi bagi yg lain.. menceritakan tentang hidup kita bahkan keluarga kita ke org lain hingga dapat menyentuh hati pembaca/pendengar itu tdk mudah.. sukses buat kamu, Imam.. dan sehat slalu buat adikmu dan keluargamu.. mereka pasti bangga (y)
BalasHapusSalam hangat dari Hana ^_^ heheehee
kereen...membuat saya menjadi termotivasii,,
BalasHapustak bisa dipungkiri dengan bacaan seperti.. ini bisa membuat orang lebih terinspirasi dan termotivasi lagi untuk kedepannya..
hehhehe... :)
subhanallah,,, buah tangan yg bgitu mnggugah hati pembaca.x.
BalasHapustak sanggup mnahan tetesan air mata saat m'baca.x
smoga adikmu mnjadi seseorng yg mampu m'banggakan orng Tua.x sprti anda..
inspiratif ^.^
BalasHapusdaebakk~ !!
terharuh n terenyuh m'baca kisah inspiratif ini..
BalasHapusinspiratif...
BalasHapussy sngt suka dg ciri kesederhanaannya...
next karya.. mungkin bagus ada kiasannya jg...
keren nih kak kalo bsa jdi film. Akan lbh byk org yg mengerti betapa pentingnya kehadiran seorang ibu. :) salam sukses mulia buat para Ibu tanpa lelah memberikan cinta dan kasihnya:)loveyoumam:*
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWah, kenapa komentarnya di hapus Imam ? Wah, wah ! Ada yg bilang love sama penulis nih ?
Hapusdihapus:(
HapusRasanya tidak bisa,, untuk saya tidak meninggalkan kesan.. dan pesan dalam tulisan seindah ini!!!
BalasHapusSubhanallah..
Semoga Almarhum Ibu dsna,, bisa dengan tenang dalam dekapan-Nya! karena beliau mempunyai seorang anak (Anda) yang dengan sekuat jiwa menjaga dan merawat (titipan Yang Maha Kuasa) kepada beliau dengan sepenuh kasih sayang!
Dan semoga adik Anda,, kelak menjadi seorang pria dewasa yang Gagah Berani, berjalan dijalan kebenaran.. !!!
thanks kak imam sudah membuat tulisan ini, thanks sudah berbagi kisah inspiratif. dari tulisan dan kisah nyata ini banyak yang bisa saya ambil sebagi hikmah dan pembeljaran hidup, tentang keikhlasan, kasih sayang, dan semangat yang tiada henti. semoga ibuk diberi kemudahan oleh ALLAH SWT, diterima amal ibadah dan kebaikannya, semoga adik kak imam juga selalu sehat tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara ini, begitu juga bagi kak imam semoga menjdi anak skligus kakk yang baik dalam segala hal, amin yarabbal alamin, semog kita bisa beljara dari bnyak hal. :) salam semangat!
BalasHapusASsalamu alaikum saudaraku .Tulisannya sungguh menyentuh hati. Sempat mata ini meneteskan air mata. Skrg alm.tante sida sudah tenang dsana, apalagi melihat putranya berprestasi membawa harum nama kluarga , kmpus dn negara . jgn patah semangat kali , teruslah berkarya , kmi sllu mnspport. Imam hidayat inspirasiku :) . Salam sm smuanya. wahyu
BalasHapuscerita yg sungguh luar biasa, bisa membuat hati menjadi tersentuh.....ditunggu karya-karya yg lainnya ya....!!! semangat berprestasi
BalasHapussungguh inspiratif dan menyentuh. layak jd juara.
BalasHapusSaya sebelumnya sempat mau ikut lomba blog ini, syang deadlinenya sudah lewat. ya Goodluck lah, sp tw bisa dpt Samsung galaxy Note II,...
BalasHapusada label juara dari postingannya berow.. nice, inspiratiflah..
BalasHapusSemoga Allah memberikan yang terbaik untuk Imamuhidate dan keluarganya. Amin, Ya Rabbal Alamin.
BalasHapusSubhanallah skali tulisannya imam :)
BalasHapusPilihan katanya pas, enak dibaca, dan bisa bikin si pembaca serasa ada di TKP. hahahaha
In my mind, nyaris perfect!
Ada sdkit saja yang kurang enak dlihat, tapi sy jg blm tau yang slaha mana, yang bener jg yg mana..
Tanda tanya setelah kalimat itu, setau saya setelah kata terakhir itu nda ada spasix.
Menger?
Ah, imam! efek "WAJIB KOMENTAR" mii ini..
Keep spirit for ur life, bro!
I believe, u can be the best for ur young brother.
Harapan besar saya, suatu saat nanti kalo ademu sudah besar, dia bisa berdiri di sebuah ruangan mewah sambil teriak, "Woiii.. ini kakak gue lagi launching buku terbarunya loh!".
Hahahah.. Asek.. :p
Amin !
HapusKisah yang sangat inspiratif membuat haru dan sangat menyentuh. Memberikan kesan betapa peran soerang ibu tak akan teergantikan. Ibu yang terkadang melakukan suatu tindakan yang tidak terpikir ataupun tindakan ibu yang kadang kurang kita mengerti maksud dan makna. Namun dibalik tindakan ibu tersebut akan menghasilkan suatu makna yang kemudian kita mengerti sesaat setelah kita berada jauh dari Ibu. Hal tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat ke depannya. Sebab ibu mempunyai kepekaan dan naluri yang kuat.
BalasHapusSukses slalu ya Kak... :)
God Bless You n di tunggu lagi tulisan2ny...
Salut! Tulisan yang sangat inspiratif sekaligus mendidik. Saya sungguh terharu membaca cerita ini.
BalasHapusCerita yang benar-benar nyata dan dikupas memang dari hati. Pengen rasanya ketemu orangnya langsung dan belajar menulis dari hati dengan tulisan yang begitu brilian. Good Luck :)
Terharu : ' )
BalasHapusnice, nice, nice :'D
Bagus ceritanya, mf y klw q coment bahasanya. ada beberapa kata menurutq janggal dan seperti tidak nyambung. I2 masukan bukannya menganggap jelek.... Semangat semoga menjadi lebih baik frend,,,,,, amin
BalasHapuscerita yang mengharu biru! tetap semangat Imam!_ Syahrir FLP UNHAS
BalasHapusterlalu menyesakkan dada...
BalasHapussalut untuk almarhumah Ibu.
BalasHapusDear, Imamuhidate
Saya putri dari VIVAlog, Sehubungan dengan pemenang 10 Nominasi Milkuat, saya meminta alamat lengkap dan di kirim melalui email: putri.megasari@viva.co.id agar dapat di proses dengan cepat untuk pengambilan hadiah, ari pihak kami akan mendiskualifikasi jika tidak ada tanggapan, batas waktu pengiriman data s/d 2 Februari 2013. Terima Kasih :)