Saya punya pengalaman unik sehubungan tentang gizi. Maka
izinkan saya menceritakan pengalaman tersebut sebelum saya menulis tentang gizi
maupun kecerdasan dan tumbuh kembang anak. Saya berharap pengalaman tersebut bisa mengantar
kita jauh lebih siap untuk mulai membahas tentang gizi.
Kebetulan
beberapa bulan terakhir, saya berlangganan dengan tiga penjaja gorengan. Mereka
bertiga masih berumur cukup belia. Taksirku mereka baru berumur kurang dari 10
tahun. Meskipun masih cukup muda namun mereka harus bekerja karena tuntutan
ekonomi. Ibunya pun berjualan nasi kuning dan menjadi langgananku pula. Sedang
ayahnya berprofesi sebagai tukang ojek.
Tubuh ketiga penjaja
gorengan bersaudara tersebut terbilang kurus. Matanya sayu. Wajahnya pun serupa
kekurangan darah. Penampilan fisik mereka tampak kurang sehat.
Foto tiga anak penjual gorengan langgananku. Mereka termasuk anak-anak yang kekurangan suplai gizi. Foto oleh: Imam Hidayat |