Minggu, 20 Januari 2013

Bergizi Dahulu, Berpendidikan Kemudian


          Saya punya pengalaman unik sehubungan tentang gizi. Maka izinkan saya menceritakan pengalaman tersebut sebelum saya menulis tentang gizi maupun kecerdasan dan tumbuh kembang anak. Saya berharap pengalaman tersebut bisa mengantar kita jauh lebih siap untuk mulai membahas tentang gizi.
           Kebetulan beberapa bulan terakhir, saya berlangganan dengan tiga penjaja gorengan. Mereka bertiga masih berumur cukup belia. Taksirku mereka baru berumur kurang dari 10 tahun. Meskipun masih cukup muda namun mereka harus bekerja karena tuntutan ekonomi. Ibunya pun berjualan nasi kuning dan menjadi langgananku pula. Sedang ayahnya berprofesi sebagai tukang ojek.
Tubuh ketiga penjaja gorengan bersaudara tersebut terbilang kurus. Matanya sayu. Wajahnya pun serupa kekurangan darah. Penampilan fisik mereka tampak kurang sehat. 


Foto tiga anak penjual gorengan langgananku. Mereka termasuk anak-anak yang kekurangan suplai gizi. Foto oleh: Imam Hidayat